MEMILIH JURUSAN


Memilih Jurusan
Beberapa penyebab seseorang bingung memilih jurusan :
  • Orang itu kurang mampu memahami potensi dan kemampuan dirinya. Ia mengalami konflik batin dan terjadi gesekan antara cita-cita, harapan, tuntutan keluarga, lingkungan , ajakan teman dan dunia kerja.
  • Belum stabilnya kecerdasan intelektual, emosional, spiritual sehingga sangat mudah terpengaruh oleh apa yang ia lihat dan dengar. Apakah dari guru-gurunya atau temannya sekalipun
  • Kurangnya pengetahuan tentang dunia kampus. Harusnya ia tahu kampus itu seperti apa yang bisa mengembangkan potensinya. Belum tentu kampus besar dan terkenal cocok untuk dirinya.
  • Kurangnya pengetahuan tentang kebijakan publik dan wawasan global tentang prospek apa yang lima atau sepuluh tahun lagi ke depan akan menjadi primadona. Maksudnya ialah apakah jurusan yang kita geluti akan di soroti/di butuhkan masyarakat di tahun yang akan datang.

Cara memilih jurusan dan Universitas:
  1. Kenali minat, bakat dan kemampuan kita. Ada banyak cara untuk mengetahui minat, bakat, dan kemampuan kita seperti dengan test IQ, Konsultasi dengan psikologi, konsultasi dengan orang tua dan guru bimbingan konseling di sekolah, atau  melakukan perenungan terhadap aktivitas apa yang membuat kita enjoy, nyaman, dan tenang apabila dilakukan
  2. Membangun kesadaran dan pemahaman akan pentingnya sebuah ilmu. 
  3. Memahami kebijakan publik di negeri ini, terutama bagi kalangan orang tua. Kita harus tahun dalam jangka panjang bidang apa yang menjadi prioritas pembangunan negeri ini
  4. Kenali lingkungan kampus dan kualitas dosen pengajar . Kondusifkah lingkungan kampus itu untuk belajar . kenali juga jaringan alumni kampus itu, sebab jaringan itu memudahkan kita mendapatkan pekerjaan nantinya. 
  5. Kita berdoa kepada Allah sebab pada akhirnya hanya Allah yang menentukan kebaikan untuk kita. Mohon petunjuk kepada-Nya

DOWNLOAD KAMUS BAHASA INDONESIA pdf

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) (1997) memberikan beberapa definisi mengenai kata:
  1. Elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa
  2. konversasi, bahasa
  3. Morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas
  4. Unit bahasa yang dapat berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem (contoh kata) atau beberapa morfem gabungan (contoh perkataan)
Definisi pertama KBBI bisa diartikan sebagai leksem yang bisa menjadi lema atau entri sebuah kamus. Lalu definisi kedua mirip dengan salah satu arti sesungguhnya kathā dalam bahasa Sanskerta. Kemudian definisi ketiga dan keempat bisa diartikan sebagai sebuah morfem atau gabungan morfem.

Langsung saja download versi pdfnya :
[Mediafire :9Mb]

DOWNLOAD MAKALAH TINGKAT KEBERHASILAN BELAJAR DAN BERBAGAI UPAYA UNTUK MOTIVASI SISWA DALAM BELAJAR

Makalah ini berisi materi yang disajikan dalam bentuk Microsoft Word. Makalah yang dibuat Saya (Moch Iqbal Ayub Ansyori) bersama kawan-kawan pada saat semester 1 untuk Mata kuliah Landasan Pendidikan yang diajarkan oleh Drs.Syarifudin,M.Pd
Langsung saja download makalahnya :

[Mediafire :47,33 kb]

MAKALAH QIRA'AT AL-QUR'AN

Makalah ini dibuat saya (Moch Iqbal Ayub Ansyori) bersama teman-teman kuliah pada saat semester 2 {20 Mei 2012} dalam Mata kuliah Ulumul Qur'an. Nama dosen untuk Mata kuliah Ulumul Qur'an ini adalah Drs Undang M.Pd.
Tidak banyak-basa basi langsung saja sedot :

[Via Mediafire :36 Kb]

KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIKA

Kemampuan Pemahaman Matematika
Kemampuan pemahaman matematis adalah salah satu tujuan penting dalam pembelajaran, memberikan pengertian bahwa materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi pelajaran itu sendiri. Pemahaman matematis juga merupakan salah satu tujuan dari setiap materi yang disampaikan oleh guru, sebab guru merupakan pembimbing siswa untuk mencapai konsep yang diharapkan. Hal ini sesuai dengan  Hudoyo yang menyatakan: “Tujuan mengajar adalah agar pengetahuan yang disampaikan dapat dipahami peserta didik“. Pendidikan yang baik adalah usaha yang berhasil membawa siswa kepada tujuan yang ingin dicapai yaitu agar bahan yang disampaikan dipahami  sepenuhnya oleh siswa.
Pemahaman merupakan terjemahan dari istilah understanding yang diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi yang dipelajari. Lebih lanjut Michener menyatakan bahwa pemahaman merupakan salah satu aspek dalam Taksonomi Bloom. Pemahaman diartikan sebagai penyerapan arti suatu materi bahan yang dipelajari. Untuk memahami suatu objek secara mendalam seseorang harus mengetahui: 1) objek itu sendiri; 2) relasinya dengan objek lain yang sejenis; 3) relasinya dengan objek lain yang tidak sejenis; 4) relasi-dual dengan objek lainnya yang sejenis; 5) relasi dengan objek dalam teori lainnya.
Ada tiga macam pemahaman matematik, yaitu : pengubahan (translation), pemberian arti (interpretasi) dan pembuatan ekstrapolasi (ekstrapolation). Pemahaman translasi digunakan untuk menyampaikan informasi dengan bahasa dan bentuk yang lain dan menyangkut pemberian makna dari suatu informasi yang bervariasi. Interpolasi digunakan untuk menafsirkan maksud dari bacaan, tidak hanya dengan kata-kata dan frase, tetapi juga mencakup pemahaman suatu informasi dari sebuah ide. Sedangkan ekstrapolasi mencakup estimasi dan prediksi yang didasarkan pada sebuah pemikiran, gambaran kondisi dari suatu informasi, juga mencakup pembuatan kesimpulan dengan konsekuensi yang sesuai dengan informasi jenjang kognitif ketiga yaitu penerapan (application) yang menggunakan atau menerapkan suatu bahan yang sudah dipelajari ke dalam situasi baru, yaitu berupa ide, teori atau petunjuk teknis.
Bloom mengklasifikasikan pemahaman (Comprehension) ke dalam jenjang kognitif kedua yang menggambarkan suatu pengertian, sehingga siswa diharapkan mampu memahami ide-ide matematika bila mereka dapat menggunakan beberapa kaidah yang relevan. Dalam tingkatan ini siswa diharapkan mengetahui bagaimana berkomunikasi dan menggunakan idenya untuk berkomunikasi. Dalam pemahaman tidak hanya sekedar memahami sebuah informasi tetapi termasuk juga keobjektifan, sikap dan makna yang terkandung dari sebuah informasi. Dengan kata lain seorang siswa dapat mengubah suatu informasi yang ada dalam pikirannya kedalam bentuk lain yang lebih berarti.
Ada beberapa jenis pemahaman menurut para ahli yaitu:
  1. Polya, membedakan empat jenis pemahaman:
    1. Pemahaman mekanikal, yaitu  dapat mengingat dan menerapkan sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana.
    2. Pemahaman induktif, yaitu dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa.
    3. Pemahaman rasional, yaitu dapat membuktikan kebenaran sesuatu.
    4. Pemahaman intuitif, yaitu dapat memperkirakan kebenaran sesuatu tanpa ragu-ragu, sebelum menganalisis secara analitik.
  1. Polattsek, membedakan dua jenis pemahaman:
    1. Pemahaman komputasional, yaitu dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan rutin/sederhana, atau mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja.
    2. Pemahaman fungsional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.
  1. Copeland, membedakan dua jenis pemahaman:
    1. Knowing how to, yaitu dapat mengerjakan sesuatu secara rutin/algoritmik.
    2. Knowing, yaitu dapat mengerjakan sesuatu dengan sadar akan proses yang dikerjakannya.
  1. Skemp, membedakan dua jenis pemahaman:
    1. Pemahaman instrumental, yaitu hafal sesuatu secara terpisah atau dapat menerapkan sesuatu pada perhitungan rutin/sederhana, mengerjakan sesuatu secara algoritmik saja.
    2. Pemahaman relasional, yaitu dapat mengkaitkan sesuatu dengan hal lainnya secara benar dan menyadari proses yang dilakukan.
Pemahaman instrumental diartikan sebagai pemahaman konsep yang saling terpisah dan hanya hafal rumus dalam perhitungan sederhana. Dalam hal ini seseorang hanya memahami urutan pengerjaan atau algoritma. Sedangkan pemahaman relasional termuat skema atau struktur yang dapat digunakan pada penjelasan masalah yang lebih luas dan sifat pemakaiannya lebih bermakna.
Sedangkan pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap konsep matematika menurut NCTM (1989 : 223) dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam:  (1) Mendefinisikan konsep secara verbal dan tulisan; (2) Mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan contoh; (3) Menggunakan model, diagram dan simbol-simbol untuk merepresentasikan suatu konsep; (4) Mengubah suatu bentuk representasi ke bentuk lainnya; (5) Mengenal berbagai makna dan interpretasi konsep; (6) Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep; (7) Membandingkan dan membedakan konsep-konsep.
Pemahaman matematis penting untuk belajar matematika secara bermakna, tentunya para guru mengharapkan pemahaman yang dicapai siswa tidak terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan. Menurut Ausubel bahwa belajar bermakna bila informasi yang akan dipelajari siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa sehingga siswa dapat mengkaitkan informasi barunya dengan struktur kognitif yang dimiliki. Artinya siswa dapat mengkaitkan antara pengetahuan yang dipunyai dengan keadaan lain sehingga belajar dengan memahami.
DAFTAR PUSTAKA
NCTM. (1989). Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics. Reston, VA : NCTM
Hudojo, Herman. (2003). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. JICA. Universitas Negeri Malang
Hudoyo, Herman. (1985). Teori Belajar Dalam Proses Belajar-Mengajar Matematika. Jakarta. Depdikbud.

Artikel ini diambil dari : https://herdy07.wordpress.com/2010/05/27/kemampuan-pemahaman-matematis/

IPM PATUT DIUNGGULKAN

Tidak dapat di pungkiri dua organisasi ortonom ini saling mengadu eksistensi dikalangan para pelajar, bahkan meninjau dari beberapa sekolah yang berlabel muhammadiyah, masih banyak yang menggunakan sistem organisasi pelajar yang cenderung pada Organisasi Siswa Intra Sekolah,walaupun pada hakikatnya sama. tetapi IPM yang dulu di kenal sebagai IRM, tentu saja memilki perbedaan yang signifikan. Misalnya dilihat dari sudut pandang wilayah teritorial, IPM memiliki tingkatan yang lebih meluas dan menjangkau di bandingkan OSIS. tingkatan tersebut adalah :

1. Pimpinan Ranting yang meliputi sekolah-sekolah yang berlabel muhammadiyah.
2. Pimpinan Cabang yang meliputi kecamatan yang terdiri atas eksistensi ranting-ranting penyusunnya.
3. Pimpinan Daerah yang meliputi jangkauan kota maupun kabupaten yang terdiri atas eksistensi pimpinan cabang yang menyusunnya.
4. Pimpinan Wilayah yang mencakup jangkauan provinsi yang terdiri dari eksisitensi berbagai daerah.
5. Pimpinan Pusat yang mencakup seluruh jangkauan nasional di seluruh pelosok Indonesia.


IPM pada dasarnya berkisar pada pelajar bukan hanya pelajar dari Sekolah Menengah atas saja, melainkan meliputi Sekolah Menengah Pertama dan Mahasiswa pun ikut bergabung di IPM, setidaknya hingga berusia 24 tahun. Sehingga disinilah suatu keunikan dari sebuah nama organisasi otonom muhammadiyah ini.

Ditinjau dari dua aspek penentu keberhasilan suatu organisasi dapat di lihat dari sudut kualitas dan kuantitas sebagai berikut :

1. Segi kualitas
Aktivis yang ikut bergabung di IPM mulai dari ranting hingga pusat, merupakan orang-orang yang kritis dan berwawasan luas. Mereka mencoba menjadi seorang akademisi tanpa meninggalkan namanya sebagai akitivis.
2. Segi kuantitas
Melihat gejala yang terjadi pada pelajar muhammadiyyah khususnya kota bandung dan umumnya pelajar muhammadiyah se-Indonesia, bukanlah menjadi konflik yang pelik bagi organisasi IPm untuk melebarkan sayap cakupannya di kiprahnya sebagai organisasi yang menangani dan bergerak pada kalangan pelajar.

Contoh TATA TERTIB PESERTA



TATA TERTIB PESERTA ORASI 2012
·        Tidak melakukan aktifitas lain yang dapat mengganggu berlangsungnya acara.
·        Hp di getarkan atau di silent selama kegiatan/acara berlangsung.
·        Memakai atribut dan peralatan yang telah ditentukan panitia.
·        Bersikap santun kepada sesama peserta dan panitia.
·        Menjaga kebersihan di mana pun berada ( tidak membuang sampah sembarangan terutama ditempat kegiatan ORASI).
·        Meminta izin kepada panitia ketika ingin keluar pada saat kegiatan/acara berlangsung.
·        Tidak diperbolehkan merokok atau mengkonsumsi zat aditif lain pada saat acara.
·        Apabila tata tertib ini dilanggar, maka panitia memberikan punishment bisa berupa menghapal vocab dan mufradat atau yang lainnya selama tidak melanggar hak asasi manusia.



maaf sebelumnya, ini adalah tata tertib ORASI UKM di UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SGD BANDUNG, jadi mungkin banyak perbedaan.


Anda Pengunjung ke :