Kilasan tentang Para Pemuda Sekarang

Kilasan tentang para pemuda sekarang
“ Kenapa Para Pemuda Merasa Malu Ketika Belajar di Mesjid”
Melihat kejadian yang di alami para pelajar ataupun para pemuda, saya menyimpulkan dan mengeluarkan pertanyaan berupa:
Kenapa para pemuda merasa malu ketika belajar di Mesjid?
Dengan pertanyaan di atas seorang yang membaca makalah ini akan secara langsung menjawabnya.
Di makalah ini akan sedikit menjelaskan pertanyaan tersebut ataupun mengungkapkan pertanyaan tersebut.

Apakah para pemuda yang mencari ilmu di mesjid merasa malu?
Kita lihat di kehidupan realita sekarang banyak orang yang lebih senang kepada kehidupan dunia dengan begitu, akhirat ditinggalkan. Rasulullah saw bersabda:
“akan datang pada umatku suatu masa, dimana mereka mencintai 5 perkara dan melupakan 5 perkara. Mereka mencintai dunia dan melupakan akhirat. Mereka mencintai kehidupan dan melupakan kematian. Mereka mencintai gedung-gedung dan melupakan kubur. Mereka mencintai harta benda dan melupakan hisab (perhitungan amal di akhirat). Mereka mencintai makhluk dan melupakan penciptanya (al-hadits).dalam hadits ini, tersirat suatu peringatan dari rasulullah SAW tentang akan adanya suatu masa ketika orang-orang sangat mencintai hal-hal yang bersifat keduniawian dan melupakan hal-hal yang bersifat keakhiratan. Contohnya: banyak pemuda pergi ke internet untuk melihat yang tidak seharusnya dilihat sehingga terjangkit masalah pornografi dan seks,di banding melihat tontonan nasyid. Banyak pemuda yang nongkrong di pinggir jalan terutama pada waktu maghrib dan malam, sehingga mereka terkait pemerkosaan, di banding mencari ilmu di Mesjid. Banyak pemuda yang ikutan geng-geng motor sehingga tertjerumus kepada kesesatan yaitu pemberontakan dan pembunuhan. Melihat dari hal itu sangat ngeri sekali kalau semakin hari malah semakin bertambah. Nah disini peran orang tua, lingkungan, guru, polisi dan masyarakat memberi pengawasan yang lebih. Coba kalau waktu itu di pakai untuk menimba ilmu ataupun yang lainnya yang berdampak positif.

Siapakah sebenarnya yang salah?
Melihat dari pertanyaan di atas maka jawabannya semua salah. Faktor yang menyebabkannya adalah orang tua lebih menitik beratkan kebebasan karena anggapan orang tua bahwa anak itu tidak perlu dibimbing lagi karena memang sudah. Dengan demikian anaknya tidak terkontrol bahwaanaknya mau berbuat apa. Selanjutnya para ustadz tidak tahu pola pikir yang memberikan motivasi terhadap muridnya dan tidak tahu retorika dalam menyampaikan dakwahnya. Selanjutnya teman karibnya tidak mau mengajak amar ma’ruf dan nahi munkar.Dan terakhir dirinya sendiri yang dapat mengendalikannya sikap dan kepribadiannya.

Apakah ada pemicu untuk belajar di mesjid?
Pemicu bagi seseorang yang menimba ilmu/mencari ilmu di mesjid adalah pahala berupa surge bagi pemuda yang mengaitkan hatinya dengan mesjid. Dan jika orang yang tidak mau mencari ilmu sudah jelas tentu itu salah satu dosa,dan Allah telah menyediakan bagi orang-orang yang berdosa ialah neraka. Tetapi kenapa banyak pemuda yang disekitar kita itu tidak mau melaksanakan salah satu kewajiban mereka. Pada dasarnya ketika kita mencari ilmu itu hukumnya wajib baik muslim laki-laki maupun perempuan dari mulai lahir hingga akhir menutup mata.
Kalaulah pemerintah memberikan acuan agar termotivasinya pemuda,sehingga mau mencari ilmu,maka dengan begitu tempat yang mulia ini akan selalu terisi penuh mulai dari anak-anak hingga orang tua.
Cobalah acuan itu bersifat menarik perhatian dan yang di perlukan,salah satunya :
Dianjurkan sebelum nikah calon suami di berikan peranjian dari calon istrinya yaitu harus bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Begitupun calon seorang istri harus bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar ataupun harus bisa test bacaan shalat fardu ataupun yang lainnya”.
Cobalah hal di atas di jadikan acuan oleh pemerintah atau MUI,sebelum menikahkan seorang laki-laki dengan perempuan. Nah, dengan begitu para pemuda pasti akan mencari ilmu atau belajar membaca Al-Qur’an tempat yang mulia itu karena itu di jadikan salah satu syarat nikahnya ialah membaca Al-Qur’an.
Pada hakikatnya pemicu ini yang akan memberikan sindiran kepada yang tidak bisa membaca Al-Qur’an ataupun tidak tahu tentang agama. Nah disinilah perlunya mencari ilmu apalagi sabda Rasulullah Saw :
“Mencari ilmu itu di fardukan baik muslimin dan muslimat dari mulai keluar dari rahim hingga masuk ke liang lahat(kubur)”.
Jelas sekali bahwa mesjid salah satu tempat untuk mencari ilmu lewat penyampaian para ulama dan para ustadz.
Intinya adalah kita selaku umat muslim harus mencari ilmu dengan mengajak muslim yang launnya sehingga kita tergolong orang-orang yang beriman dan bertaqwa.dan mendapat balasan dari Allah swt yaitu Surga.Amin

Anda Pengunjung ke :